Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai, perlakuan spesial Megawati ke Prabowo selama ini punya tujuan politik salah satunya untuk masa depan partainya di Pemilu 2024.
"Kemungkinan Prabowo bisa maju lagi besar karena enggak mungkin Megawati sebaik ini kalau enggak ada kepentingan untuk keberlangsungan PDIP ke depan," kata Pangi.
Jokowi dipastikan tak bisa maju lagi di Pilpres 2024, maka Prabowo bisa tanpa saingan jika mencalonkan diri kembali.
Menurut Pangi, Megawati telah memperhitungkan peta politik ke depan. Saat ini elektabilitas figur yang masih tinggi setelah Jokowi adalah Prabowo.
"PDIP enggak mau seperti Demokrat kehilangan calon figur tokoh sentral. PDIP enggak mau nasib yang sama seperti Demokrat partai yang kalah dalam pemilu karena enggak ada tokoh," ujarnya.
Kongres V PDIP (Tim Media PDIP)
Demokrat dua berhasil memenangkan Pilpres 2004 dan 2009 dengan SBY sebagai bintangnya. Namun, setelah SBY tak bisa maju lagi, Demokrat tak mampu mempertahankan predikatnya sebagai partai penguasa, ditenggarai karena tidak memiliki tokoh sentral selain SBY.
Baca juga: Pernyataan Prabowo soal Dukung Jokowi Dinilai Sinyal Koalisi
Pangi menilai PDIP belum tentu bisa memenangi Pemilu 2024. "Kalau mereka enggak ada tokoh, bisa jadi PDIP mengalami nasib yang sama dengan Demokrat," ucapnya.
Ada kemungkinan PDIP ingin mengorbit Puan Maharani sebagai tokoh pengganti Megawati. Puan bisa saja bakal dipasangkan dengan Prabowo di Pilpres 2024.
“Bukan tidak mungkin ada kepentingan PDIP mengusung Prabowo sama Puan (Maharani)," tutur Pangi.
(Salman Mardira)