MOJOKERTO – Usai insiden dugaan penganiayaan oleh santri di Pondok Pesantren Mambaul Ulum yang menewaskan Ari Rivaldo (16) oleh kakak seniornya, polisi terus melakukan penyelidikan.
Kasubag Humas Polres Mojokerto Ipda Tri Hidayati menjelaskan, terduga pelaku berinisial WN (17) asal Pacet, Mojokerto, Jawa Timur, masih menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Mojokerto.
Baca juga: Dianiaya Senior, Seorang Santri di Mojokerto Tewas dengan Luka di Kepala
"Sementara ini belum ditetapkan tersangka, masih menjalani pemeriksaan di PPA, karena terduga pelaku masih di bawah umur," jelas Tri, Selasa 20 Agustus 2019 malam.
Guna mendalami dugaan penganiayaan ini, Satreskrim Polres Mojokerto menyita sejumlah barang bukti. Mulai kasur lantai, selimut, hingga pakaian korban yang terdapat bercak darah.
"Kita amankan barang bukti tadi untuk penyelidikan lebih lanjut," lanjut Tri.
Ari Rivaldo (16), santri asal Sepanjang, Sidoarjo, tewas usai diduga dianaya santai kakak sendiri berinisial WN. Penganiayaan diduga karena korban bersama temannya pada Senin malam lalu sempat keluar pondok tanpa izin.
Baca juga: Sering Keluar Rumah, Istri Dianiaya hingga Akhirnya Meninggal di RS
WN sebagai santri senior mendapati mereka keluar dari kamar pondok setelah melakukan pemeriksaan. Hasilnya, beberapa santri diduga mendapat hukuman kontak fisik dari WN. Korban terparah adalah Ari Rivaldo yang mengalami luka di kepala bagian belakang sebelah kanan.
Korban tewas setelah sempat tidak sadarkan diri menjalani perawatan di Rumah Sakit Islam Sakinah, Sooko, Kabupaten Mojokerto, pada Selasa dini hari.
(Hantoro)