"Ini adalah proses yang berkelanjutan," kata Mohammad Abul Kalam kepada Reuters.
“Kami sedang mewawancarai keluarga-keluarga lain yang diberikan izin oleh pemerintah Myanmar dan jika ada yang bersedia untuk kembali, kami akan mengembalikan mereka,” lanjutnya.
Min Thein, direktur kementerian kesejahteraan sosial Myanmar, mengatakan kepada Reuters bahwa para pejabat telah dikirim untuk menyambut warga Rohingya di pusat penerimaan di perbatasan.
Namun Direktur departemen administrasi umum negara bagian Rakhine, Kyaw Swar Tun, menolak untuk berkomentar.
Amerika Serikat dan negara-negara Barat pada Agustus 2017 mengutuk tindakan keras militer Myanmar, termasuk pembunuhan massal dan pemerkosaan geng terhadap etnis muslim Rohingnya.
(Rachmat Fahzry)