JENEWA - Menteri Luar Negeri Pakistan Shah Mehmood Qureshi mengatakan pendudukan India di Kashmir yang mayoritas berpenduduk Muslim bisa berpotensi adanya genosida.
India pada 5 Agustus mencabut status otonomi Kashmir, wilayah yang menjadi sumber perselisihan antara India dan Pakistan, dua negara yang memiliki senjata nuklir.
"Kota, gunung, dataran, lembah yang sedih dan terguncang di Jammu & Kashmir, yang diduduki India, bergaung hari ini bersama bekas-bekas suram yang ditinggalkan Rwanda, Srebrenica, Rohingya dan pembunuhan berencana Gujarat," kata Qureshi dalam sidang dewan hak asasi manusia PBB mengutip Reuters, Rabu (11/9/2019).
"Rakyat di Jammu & Kashmir, yang diduduki India, sedang memperhitungkan kemungkinan terburuk... Saya bergidik menyebutkan kata genosida di sini, tapi saya harus melakukannya... Rakyat Kashmir di daerah yang diduduki itu, sebagai warga negara, kelompok suku, ras dan keagamaan, menghadapi ancaman serius pada nyawa, cara hidup dan mata pencaharian mereka dari rezim yang kejam, cenderung beraliran misoginis dan xenofobia," tuturnya.
Baca juga: Terkait Kashmir, Mantan Istri Sebut PM Pakistan Lemah