DPR Diimbau Tidak Meloloskan Capim KPK yang Miliki Masalah Integritas

JAKARTA – Komisi III DPR RI hari ini mulai menggelar uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) 10 calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Sebelumnya mereka telah mengikuti uji makalah.

Terkait hal itu, peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (PUKAT) Fakultas Hukum UGM, Zaenur Rohman, ingin DPR dapat mendengarkan suara rakyat dengan tidak meloloskan capim yang dianggap memiliki permasalahan integritas.

Baca juga: Hari Ini Komisi III DPR Gelar Fit and Proper Test Capim KPK 

"Harapan saya, DPR mau mendengarkan masukan rakyat mencoret capim-capim yang bermasalah, khususnya dari sisi integritas," ujar Zaenur kepada Okezone, Rabu (11/9/2019).

Sebaliknya, kata dia, bila DPR meloloskan capim yang mempunyai catatan khusus terkait integritas, dipastikan sebagai upaya melemahkan lembaga antirasuah selain melakukan revisi Undang-undang (UU) Nomor 30 Tahun 2002 tentang Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca juga: IPW Minta Komisi III Tidak Meragukan Hasil Kerja Pansel Capim KPK 

"Jika masih diloloskan, sama saja DPR melakukan pelemahan KPK dan membahayakan masa depan pemberantasan korupsi," jelas dia.

Sebagaimana diketahui, 10 calon pimpinan KPK sudah menjalani uji pembuatan makalah sebagai salah satu tahapan fit and proper test yang diberikan Komisi III DPR RI.

Setelah itu para capim akan melakukan pengujian yang dibagi menjadi dua kloter. Berikut ini jadwalnya:

Pada hari ini, Rabu 11 September 2019, Komisi III DPR bakal melakukan uji kepatutan dan kelayakan kepada Nawawi Pomolango, Lili Pintauli Siregar, Sigit Danang Joyo, serta I Nyoman Wara.

Kemudian pada Kamis 12 September, Komisi III DPR akan menguji Alexander Marwatta, Johanis Tanak, Lutfhi Jayadi Kurniawan, Firli Bahuri, serta Roby Arya.

Baca juga: Pimpinan Jilid V Diharapkan Bisa Tingkatkan Kinerja KPK 

(Hantoro)