Balita 2 Tahun Diperkosa dan Diminta Bersaksi di Pengadilan Myanmar

Agregasi BBC Indonesia, Jurnalis
Jum'at 13 September 2019 04:45 WIB
Unjuk rasa menuntut keadilan untuk Victoria (AFP/Getty Images)
Share :

USIA Victoria - bukan nama sebenarnya - kini hampir tiga tahun dan ia harus bersaksi untuk memberikan bukti di persidangan yang mengadili tersangka pemerkosanya di Myanmar.

Victoria bicara selama dua jam tentang apa yang menimpanya, ditemani oleh seorang pengacara yang terlatih khusus untuk menangani anak-anak.

Kesaksian anak balita ini dilakukan di ruang lain dan bisa dilihat di ruang pengadilan melalui tautan video. Sidang kali ini tertutup bagi wartawan dan masyarakat luas.

Kasus yang menimpa Victoria ini kontroversial karena berbagai alasan. Selain soal usia, ia juga harus bersusah payah memberikan kesaksian dan membuktikan pemerkosaan terhadapnya.

Selain itu ada kecurigaan terkait ketidakmampuan kepolisian yang dianggap telah keliru menetapkan tersangka untuk kasus ini. Dalam pembuktian di persidangan, Victoria mengidentifikasi penyerangnya, tapi keduanya tidak ditangkap ataupun diadili.

Apa kata kepolisian?

Pada 16 Mei, Victoria yang berumur dua tahun bersekolah di Prasekolah Wisdom Hill Private di Nay Pyi Taw, Myanmar. Ia kembali ke rumah sore harinya, dan menurut orang tua dan polisi setempat, ia telah diperkosa.

Yang pertama menemukan luka pada Victoria adalah ibunya, yang kemudian membawanya ke rumah sakit. Menurut polisi, uji medis memperlihatkan anak prasekolah ini telah mengalami serangan secara seksual.

Petugas kepolisian menyatakan awalnya mereka tak bisa bicara kepada Victoria karena pengaruh obat, tetapi ayah Victoria mengatakan anaknya diwawancara polisi setelahnya.

Dengan cepat, polisi menangkap tersangka.

Pada 30 Mei, sopir sekolah berumur 29 tahun bernama Aung Kyaw Myo, atau dikenal dengan nama Aung Gyi, ditahan. Namun ia kemudian dilepaskan karena tak cukup bukti.

Aung Gyi ditangkap lagi 3 Juli dan kini jadi tersangka di persidangan. Publik ragu bahwa ia bersalah dan banyak yang percaya kasusnya dibingkai sedemikian rupa sehingga kepolisian bisa mengaku telah mengerjakan tugas mereka

Kambing hitam?

Spekulasi publik tentang pelaku kejahatan ini berpusat pada dua orang.

Dasarnya, menurut ayah Victoria, anaknya bisa mengenali mereka dalam rekaman CCTV di halaman luar sekolah.

Namun tak ada bukti lain yang memberatkan kedua orang ini - keduanya masih anak-anak.

Sampai di persidangan Victoria kembali menunjuk kedua anak ini sebagai pelakunya.

"Ketika diperlihatkan foto kepadanya, Victoria mengatakan di depan persidangan bahwa seorang 'Ko Ko' yang muda memukul dadanya, sementara 'Ko Ko' yang lebih tua mencubit genitalnya," kata Ywet Nu Aung, pengacara keluarga Victoria.

Ko Ko adalah istilah umum di Myanmar, mengacu pada laki-laki muda.

"Enam foto diletakkan di depan Victoria. Ketika foto Aung Gyi diperlihatkan, ia berkata tak mengenalinya. Victoria juga mengatakan gurunya, Hnin Nu, membasuhnya (sesudah peristiwa)," kata pengacara Aung Gyi, Khin Mg Zaw.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya