JAKARTA - Menko Polhukam Wiranto menyebut modus baru dalam kebakaran hutan dan lahan (karhutla) karena persoalan politik. Misal, pembakaran hutan yang terjadi di Kalimantan karena urusan pemilihan kepala daerah (Pilkada).
"Tapi muncul baru sekarang kan. Ada modus operandi baru pembakaran hutan karena politik. Ya kan? Di Palangkaraya itu, misalnya membakar hutan karena ada persaingan politik dalam rangka Pilkada, ada juga," ujar Wiranto dalam Rakorsus pembahasan Karhutla di Kemenko Polhukam, Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Wiranto menyoroti peningkatan titik api yang terjadi di Provinsi Riau yang telah menghambat aktivitas warga. Selain itu, asap juga telah menyebar hingga ke negara Malaysia.
"Proses fase kebakaran hutan bukan disebabkan alam tapi karena ulah manusia. Asap memang sudah cenderung menyebrang ke wilayah negara tetangga. Tapi yang jelas sudah ganggu kehidupan masyarakat yang tedampak," ujarnya.
Baca Juga: Petani Gaek Tewas Terbakar saat Padamkan Karhutla di Riau
Wiranto ingin penanganan karhutla segera bisa dipadamkan lantaran puncak musim kemarau masih berlangsung hingg Oktober.