Sedangkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo mengungkapkan sejumlah kesulitan pemadaman karhutla yang terjadi di sejumlah provinsi Tanah Air. Ia mengatakan memadamkan lahan gambut yang terbakar bukanlah hal mudah.
"Sudah 42 helikopter kita dikerahkan. Belum lagi dukungan dari unsur swasta dan dari TNI dan KLHK, mungkin ada 50 helikopter," kata Doni dalam jumpa pers di Gedung BNPB, Jakarta Timur, Sabtu 14 September 2019.
Baca juga: Jokowi: Jangan Sampai Karhutla Ganggu Penerbangan
Ia memaparkan, karhutla tahun ini sebetulnya tidak jauh berbeda dengan 2015, namun jumlah titik api kali ini memang cukup besar. Jumlah lahan gambut yang terbakar pun sangat besar.
"Dari data Januari hingga Agustus 2019, BNPB mencatat kebakaran lahan berhutan seluas 328.724 hektare. (Sebanyak) 27 persen di antaranya, atau 89.563 hektare di antaranya, adalah lahan gambut. Lahan gambut yang terluas terbakarnya itu ada di Riau, mencapai 40 ribu hektare," terang Doni.
Baca juga: Ratas di Pekanbaru, Jokowi Sesalkan Satgas Karhutla Tak Tertib
Oleh karena itu, menurut dia, memadamkan karhutla adalah pekerjaan besar bagi semua pihak untuk saling bahu-membahu menyelesaikannya.
"Jadi inilah sebuah pekerjaan besar bagi kita semua. Ketika terjadi kebakaran, memadamkannya sangat sulit," tandasnya.
(Hantoro)