Menlu AS Sebut Serangan ke Fasilitas Minyak Saudi sebagai Pernyataan Perang

Rachmat Fahzry, Jurnalis
Kamis 19 September 2019 18:34 WIB
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Mike Pompeo. (Foto/Reuters)
Share :

RIYADH - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo menyebut serangan ke fasilitas minyak Arab Saudi sebagai "pernyataan perang".

Komentar Pompeo setelah Saudi meluncurkan bukti yang menunjukkan bahwa serangan didukung oleh Iran.

"Ini adalah serangan Iran," ujar Pompeo mengutip AFP, Kamis (19/9/2019) menambahkan, [itu] "tindakan perang. Ini serangan yang belum pernah kita lihat sebelumnya."

Saudi telah menunjukkan puing-puing drone dan rudal yang diklaim sebagai bukti bahwa Iran berada di balik serangan terhadap dua fasilitas minyak kerajaan yang terjadi pada akhir pekan lalu.

Baca juga: Sistem Pertahanan Udara Arab Saudi Tak Berdaya Hadapi Serangan Drone

Baca juga: Houthi Serang Fasilitas Minyak Saudi, Lumpuhkan Sebagian Pasokan Dunia

Ada 18 drone dan tujuh rudal jelajah yang menghantam fasilitas-fasilitas minyak tersebut dan ditembakkan dari wilayah Yaman.

Bukti-bukti itu dipresentasikan pada konferensi pers kementerian pertahanan, di mana puing-puing dari pesawat tak berawak (UAV) dan serangan rudal diletakkan.

Dalam keterangan yang dilansir BBC, Juru bicara Kementerian Pertahanan Kolonel Turki al-Malki mengatakan bukti menunjukkan serangan itu diluncurkan dari utara dan "tidak diragukan lagi disponsori oleh Iran".

Pada Rabu malam, CBS News mengutip seorang pejabat AS yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan bahwa pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyetujui serangan ke fasilitas Minyak Saudi, dengan syarat menyangkal keterlibatan Iran.

Pejabat AS itu mengatakan, bukti paling memberatkan terhadap Iran adalah foto-foto satelit yang belum dirilis yang memperlihatkan Korps Pengawal Revolusi Iran membuat persiapan untuk serangan di pangkalan udara Ahvaz-nya.

Trump merespons serangan fasilitas minyak saudi dengan mengatkan bahwa pihaknya telah mengokang senjata namu tidak menginginkan perang.

(Rachmat Fahzry)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya