BAGHDAD – Jumlah korban jiwa dalam demonstrasi anti-pemerintah yang terjadi di sejumlah daerah di Irak telah bertambah menjadi sedikitnya 60 orang. Jumlah korban tewas bertambah hingga dua kali lipat dalam 24 jam terakhir dengan bentrokan antara polisi dengan demonstran yang terus berlangsung, bahkan bertambah hebat.
Militer Irak mengatakan bahwa "penembak jitu yang tidak dikenal" telah membunuh empat orang di Baghdad, termasuk dua petugas polisi. Demikian diwartakan BBC, Sabtu (5/10/2019).
BACA JUGA: Demonstrasi Berdarah Irak Masuki Hari Ketiga, 27 Orang Dilaporkan Tewas
Protes spontan meletus pada Selasa di tengah frustrasi atas tingginya tingkat pengangguran kaum muda Irak, layanan publiknya yang mengerikan, dan korupsi kronis. Perdana Menteri Adel Abdel Mahdi sebelumnya mengatakan "tuntutan sah" para demonstran telah didengar, tetapi dia meminta agar situasi kembali ketenangan.
Demonstrasi berdarah ini dipandang sebagai tantangan besar pertama bagi pemerintahan Mahdi yang rapuh, hampir setahun sejak ia berkuasa.