PEJABAT Irak mengatakan, satu orang tewas di Baghdad ketika polisi menembak ke arah para pendemo anti-pemerintah, pada Sabtu 5 Oktober 2019. Ini adalah hari pertama dilakukannya demonstrasi sejak sebuah larangan demonstrasi dan jam malam dicabut.
Para demonstran mulai turun ke jalan Selasa lalu untuk memrotes pengangguran yang tinggi, layanan publik yang buruk, serta korupsi.
Protes pada Sabtu datang sehari setelah mantan pemimpin milisi Shiah, Moqtada al-Sadr, yang memimpin blok oposisi terbesar di parlemen, menyerukan kepada pemerintah agar undur. Ia mengatakan, “pemilihan dini harus diselenggarakan dibawah pengawasan PBB.”
Pasukan Irak telah melepaskan tembakan ke arah para pendemo. Sumber-sumber tenaga medis dan keamanan mengatakan, paling sedikit 65 orang tewas selama minggu ini.
Palang Merah Internasional atau ICRC pada hari Jumat menyatakan, "Kematian dan meningkatnya jumlah warga sipil yang cedera pada protes-protes yang berlangsung di seluruh negara sangat mengkhawatirkan. Juga penggunaan senjata api untuk memulihkan tata tertib.”
(Salman Mardira)