ESSEX – Seorang keluarga Vietnam menduga ada kerabatnya yang menjadi salah satu korban kasus penemuan 39 mayat di dalam truk di Essex, Inggris.
Pham Thi Tra My (26) mengirimkan sejumlah pesan pada Selasa (22/10) mengatakan bahwa dia tidak bisa bernapas.
"Aku benar-benar minta maaf, ibu dan ayah, perjalananku ke luar negeri gagal,” isi pesan Pham menyitir BBC, Sabtu (26/10/2019)
"Aku sekarat, aku tidak bisa bernapas. Aku sangat mencintaimu, ibu dan ayah. Aku minta maaf, Ibu."
Polisi awalnya menyebut seluruh korban berkebangsaan China.
Keluarganya yang khawatir tidak mendengar kabar dari Pham meminta bantuan dari seorang aktivis hak asasi manusia.
Baca juga: 39 Mayat Ditemukan di Dalam Truk, Polisi Inggris Tangkap Pria 25 Tahun
Baca juga: Pengakuan Pria Vietnam yang Menjadi Petani Ganja di Inggris
Hoa Nghiem dari Human Rights Space di Hanoi menulis tentang penderitaan keluarga korban di media sosial dan termasuk foto korban yang hilang.
"Keluarga telah meminta bantuan. Orang itu mengatakan kepada saya ada enam orang lain yang meminta bantuan serupa untuk mendanai keberadaan saudara atau anggota keluarga mereka karena mereka juga kehilangan kontak sejak 23 Oktober," katanya mengutip Daily Mail.
"Kami tidak tahu apakah itu akan menghasilkan enam kasus saat kami memverifikasi nama. Dan kami tidak tahu apakah mereka ada di truk Essex itu. Kami berharap tidak ada," ujarnya.
Nghiem mengatakan bahwa Pham telah pergi ke China untuk melanjutkan perjalanannya ke Inggris dengan harapan memiliki kehidupan yang lebih baik.
Pham diyakini tidak berhasil mencoba memasuki Inggris pada awal Oktober, karena dihentikan oleh polisi dan kembali ke titik masuknya di Prancis.
Keluarganya mengatakan bahwa Pham membayar penyelundup manusia hingga senilai 30.000 Poundsterling (sekira Rp540 juta) dalam upaya untuk mendapatkan izin masuk ke Inggris.