10 Fakta Robohnya SDN Gentong Pasuruan, Bangunan Baru Direnovasi

Avirista Midaada, Jurnalis
Rabu 06 November 2019 05:36 WIB
SDN Gentong roboh tewaskan dua orang (Foto : Okezone.com/Avirista)
Share :

4. Telah Direnovasi Beberapa Tahun Lalu

Robohnya bangunan SDN Gentong memunculkan dugaan adanya ketidaksesuaian spesifikasi bangunan lantaran umur bangunan yang belum lama.

"Kondisi bangunannya baru direhab pada tahun 2012. Kalau bangunan secara keseluruhan berusia sepuluh tahun. Karena ada beberapa bagian," tutur Kepala BPBD Samsul Hadi.

Namun saat dikonfirmasi Sekda Kota Pasuruan Bahrul Ulum justru belum mengetahui secara pasti kapan bangunan tersebut direnovasi.

"Rehab sekolah dilakukan tahun 2012, tapi ada yang bilang 2016. Ini yang tidak jelas. Kami akan kordinasikan dengan dinas terkait," papar Bahrul Ulum.

5. Siswa Dilaporkan Terluka dan Syok

Robohnya bangunan sekolah sempat membuat siswa dan sejumlah warga sekitar sekolah panik. Siswa kelas 2 B sebagian besar bahkan berlarian ke luar ruangan saat bangunan kelasnya ambruk rata dengan tanah.

Mereka bahkan menangis sejadi - jadinya, tak cuma siswa empat ruangan saja yang menangis sejumlah siswa dan orang tua wali murid juga tampak menangis ketakutan.

Tampak dari video siswa yang menangis dipeluk oleh siswa lainnya, sementara para guru dan warga sekitar sekolah mencoba mengevakuasi korban.

Akibat kejadian ini 12 siswa dilaporkan terluka dan harus menjalani perawatan di RSUD dr. Soedarsono dan RS Medika Kraton Pasuruan.

"Ada 12 siswa yang terluka dirawat di dua rumah sakit yakni RSUD dr. Soedarsono dan RS Medika," ucap Kepala BPBD Kota Pasuruan Samsul Hadi.

6. Polisi Periksa Sejumlah Saksi dan Cek Dokumen

Polres Pasuruan Kota dan Polda Jawa Timur bergerak cepat menangani robohnya bangunan sekolah tersebut.

Kasatreskrim Polres Pasuruan Kota AKP Slamet Santoso menyatakan pihaknya setidaknya telah memeriksa tiga orang saksi mata dari guru, warga sekitar, dan siswa.

"Sudah kami periksa sejumlah saksi dari guru, siswa, dan warga yang melihat kejadian ini," beber Slamet.

Bahkan tim Labfor Polda Jawa Timur dan Polres Pasuruan Kota telah turun melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) di lokasi. Tim ini juga bergerak mencari dokumen pengerjaan konstruksi bangunan yang diduga kurang layak tersebut.

"Kami masih cek lagi termasuk dokumen - dokumen renovasi bangunan ini. Kami tadi juga minta bantuan Tim Forensik Polda Jatim untuk melakukan olah TKP. Hasilnya nanti kami sampaikan kembali," ujar AKP Slamet Santoso.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya