JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menanggapi pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri), Tito Karnavian yang menyebut operasi tangkap tangan (OTT) bukan suatu prestasi hebat. Sebab, dikatakan Tito, maraknya kepala daerah yang terjerat korupsi disebabkan biaya Pilkada yang tinggi.
Juru Bicara KPK, Febri Diansyah, menganggap pernyataan Tito Karnavian tersebut merupakan kritikan terhadap KPK terkait korupsi yang banyak menyeret kepala daerah. Namun, KPK meminta Mendagri memberikan kontribusi lebih terkait pencegahan korupsi terlebih yang menyangkut kepala daerah.
"Kami mencoba berprasangka baik. Pernyataan tersebut lebih sebagai upaya pemetaan masalah dan autokritik yang sedang dilakukan Kemendagri terkait korupsi kepala daerah," kata Febri melalui pesan singkatnya, Selasa (19/11/2019).
"Kami harap, Kemendagri nanti juga secara serius dapat menjadi partner yang kuat untuk mencegah korupsi di daerah. Tiga hal pokok upaya pencegahan yang digagas KPK sangat membutuhkan kontribusi konkret dari Kemendagri dan instansi terkait lainnya," ujar Febri.