SEMARANG - Serangan tawon endhas (Vespa affinis) menjadi teror yang cukup meresahkan masyarakat Jawa Tengah. Tak hanya menyebabkan korban meninggal dunia, serangan tawon juga menyebar di sejumlah daerah selama beberapa tahun terakhir.
Daerah yang paling parah terkena serangan tawon endhas adalah Klaten. Sejak 2016 Pemkab Klaten mencatat laporan sarang tawon endhas sebanyak 667 kasus. Sebanyak 10 orang tewas akibat sengatan tawon itu. Sementara di Pemalang, telah 9 korban meninggal sejak 2018.
Selain di Klaten dan Pemalang, tawon endhas juga meresahkan warga Kudus, Sukoharjo, dan Boyolali. Dalam satu tahun ini di Kudus terdapat empat kasus. Sementara di Sukoharjo sebanyak 400 sarang telah dimusnahkan dalam satu tahun ini. Bahkan dalam beberapa bulan terakhir di Boyolali setiap malam ada dua atau tiga permintaan ke BPBD untuk memusnahkan sarang tawon.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus berkoordinasi dengan Pemerintah Kabupaten dan Kota untuk mengantisipasi serangan teror tawon endhas. Langkah pencegahan pertama yang bisa dilakukan adalah melakukan patroli di daerah-daerah yang terindikasi jadi sarang tawon tersebut.
Baca Juga: Telan Tujuh Korban, Rescue Perindo Ungkap Cara Tangani Tawon Vespa Affinis