Mantan Kapolri itu juga berujar, kata lain yang dipermasalahkan adalah khilafah. Bagi pemerintah ini sensitif karena jika mau diterapkan menjadi sistem negara, itu bertentangan dengan prinsip NKRI.
“Kata-kata khilafahnya kan sensitif, apakah biologis khilafah islamiah ataukah membentuk sistem negara,” ucap Tito.
Oleh sebab itu, dia pun memaparkan saat ini visi misi FPI itulah yang masih dianggap kabur pengertiannya. Maka Kemendagri pun sedang kembali pihak Kemenag untuk mendalaminya.
“Ini sekarang sedang jadi kajian oleh Kemenag yang lebih memahami tentang apa terminologi keagamaan itu. Jadi sifatnya sekarang di sana, di kemenag untuk membangun dialog dengan FPI. Iya, kita tunggu saja seperti apa hasilnya,” tutup dia.
(Edi Hidayat)