Setelah penggeledahan di markas WiSpear di Kota Larnaca awal November, van itu disita dan tetap berada dalam tahanan polisi, meskipun masih belum jelas apakah ada bukti tambahan yang muncul. Setelah pertemuan membahas masalah tersebut pekan lalu, Presiden Nicos Anastasiades mengatakan dia akan "tidak pernah menolerir" pelanggaran privasi warga negara mana pun.
WiSpear telah membantah semua tuduhan tersebut dan menegaskan van itu tidak digunakan untuk tujuan mata-mata, atau menyewakan kepada pihak ketiga. WiSpear mengklaim perusahaan itu menjadi korban dari "perburuan penyihir."
"Kami ingin menyatakan kembali bahwa mobil itu tidak aktif di dalam wilayah Cypriot selain untuk keperluan demo dan uji lapangan saja, semata-mata pada perangkat milik perusahaan," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
(Rahman Asmardika)