“Batas baru yang diusulkan oleh Malaysia melewati perairan antara Kepulauan Paracel dan Kepulauan Spratly, yang tumpang tindih dengan klaim teritorial Tiongkok atas wilayah tersebut,” kata Ding Duo, asisten peneliti di Institut Nasional Studi Laut Cina Selatan di Hainan. "Ini adalah langkah sepihak yang tidak membantu untuk membangun rasa saling percaya di antara para pengklaim."
Klaim itu juga diajukan di saat Beijing berusaha untuk mendorong kemajuan pada perundingan tentang kode etik di Laut Cina Selatan (COC) dan berusaha meredakan ketegangan dengan para pengklaim di perairan yang kaya sumber daya itu. China mengklaim hampir semua wilayah di Laut Cina Selatan dan telah membangun pos-pos militer di pulau-pulau buatan di sana meskipun ada klaim yang tumpang tindih dari Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam.
Beijing dan Kuala Lumpur telah sepakat untuk membentuk mekanisme dialog baru untuk membahas masalah Laut Cina Selatan pada September, ketika Menteri Luar Negeri Malaysia Saifuddin Abdullah mengunjungi Beijing.
(Rahman Asmardika)