LUCKNOW - Anggota sebuah keluarga Muslim di India utara mengatakan bahwa mereka dapat menggelar pernikahan seorang wanita muda pekan lalu setelah para tetangga dari komunitas mayoritas Hindu berjaga-jaga di sebuah daerah yang tegang setelah kekerasan mematikan sehari sebelumnya.
India, terutama di bagian utara tengah memanas karena demonstrasi dan kekerasan terkait penolakan Undang-undang amandemen kewarganegaraan (CAA) yang dianggap diskriminatif terhadap warga Muslim. Pada 20 Desember, dua orang tewas di Kota Kanpur dalam salah satu protes tersebut.
BACA JUGA: 14 Orang Tewas Selama Demonstrasi UU Kewarganegaraan India, Salah Satunya Bocah 8 Tahun
Wajid Fazal mengatakan kepada Reuters bahwa ia telah mengatur pernikahan keponakannya, Zeenat, sehari setelah insiden itu dan cenderung ingin membatalkannya karena kekerasan yang terjadi.
"Saya berada dalam dilema memikirkan persiapan yang telah kami lakukan," kata Fazal dalam sebuah wawancara telepon sebagaimana dilansir Reuters.