BEKASI - Warga Pondok Gede Permai (PGP) Bekasi, Jawa Barat yang menjadi korban banjir memilih untuk tetap berada di posko pengungsian meski banjir telah surut. Hal ini dikarenakan peringatan BMKG akan cuaca ekstrem yang bakal berlangsung selama bulan Januari.
"Semua pengungsi masih di sini. Jadi karena cuaca ekstrem menurut BMKG selama Januari ini, mereka belum berani pulang," kata Kasubdit Prasarana Vital Direktorat Infrastruktur Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Roslin Lamtarida kepada Okezone, Jumat (3/1/2020).
Saat ini, jumlah warga terdampak di lokasi pengungsian di gudang logistik milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), disebutkan berjumlah sekitar 200 orang dari 78 KK di 7 RW. Banyak dari mereka yang mengalami kerusakan pada rumah maupun harta benda lainnya.
"Kondisi rumah-rumah warga ada yang rusak, hancur, dan kehilangan surat berharga, seperti KTP, surat rumah, surat-surat mobil hanyut," ujarnya.
Menurut Roslin, warga terdampak juga tengah membutuhkan listrik dan air bersih untuk aktivitas mereka. "Dari PLN katanya mau pasang tadi, dihidupkan semua. Kalau bantuan terus ada, tadi dari Menteri Perdagangan, antar kasur, selimut, mie, sama air mineral juga," akunya.
Pihaknya juga terus mengimbau kepada warga terdampak agar selalu waspada terhadap cuaca ekstrem sebagaimana pernyataan BMKG.
Baca Juga : Banjir Bandang Lebak, Tim SAR Fokus Buka Lokasi yang Terisolasi
Baca Juga : Jalanan Berlumpur Usai Banjir, Banyak Kendaraan Tergelincir
"Jadi kita imbau supaya mereka, kemarin itu kan mereka gak tahu tuh terjadinya itu, jadi akhirnya mereka ke lantai atas airnya seleher. Jadi mereka gak tahu. Jadi supaya mereka lebih mengerti, karena kurang sosialisasi mereka semua," imbuhnya.
Sedangkan untuk kondisi terkini di lokasi, Roslin menjelaskan bahwa masih ada sejumlah titik yang belum surut sepenuhnya dari banjir. "Ada sebagian di dekat tanggul ketinggian kira-kira 40-50 sentimeter," pungkasnya.
(Angkasa Yudhistira)