LEBAK - Camat Cipanas, Lebak, Banten, Oleh Najamudin mengatakan, ada satu kampung yang terisolasi akibat jembatan penghubung terputus diterjang banjir bandang. Ratuan jiwa bertahan hidup mengandalkan bantuan.
"Ada satu yang terisolir. Kampung Taleus, Desa Luhurjaya, Kecamatan Cipanas," kata Camat Oleh saat dikonfirmasi. Jumat (3/1/2020).
Terisolasinya kampung yang mempunyai jumlah jiwa sebanyak 632 jiwa itu akibat akses jalan yang menuju ke kampung tersebut terputus. Terputusnya karena jembatan terbawa arhs derasnya aliran Sungai Ceberang pada Rabu 1 Januari pagi.
"Jembatan putus, sekarang sedang membuat jalan pintas. Saat ini masyarakat yang terdampak membutuhkan air mineral, sembako dan peralatan tidur," ujar Oleh.
Baca Juga: Tolak Diungsikan saat Banjir, Warga Lebak Tewas Terseret hingga Serang
Berdasarkan data, sebanyak 306 rumah rusak berat, 274 rumah rusak ringan, dan 2.167 rumah tenggelam yang tersebar di enam kecamatan, di Kabupaten Lebak. Keenamnya yakni di Sajira, Cipanas, Lebak Gedong, Maja, Cimarga, dan Curug Bitung.
Jalan amblas sepanjang 40 meter di Kampung Bujal, Kecamatan Cipanas, 2 unit jembatan permanen di Kecamatan Sajira dan Lebakgedong.
Kemudian 18 unit jembatan gantung (tersebar), SDN 2 Banjarsari, SDN Banjaririgasi, dan SMPN 4 Lebakgedong. Saat ini, ada 433 KK pengungsi yang tersebar di 7 posko pengungsian di 6 Kecamatan.
Pengungsian berada di gedung PGRI Kecamatan Sajira di Kampung Nangela, Desa Calung Bungur dan di Desa Bungur Mekar, Kecamatan Sajira.
Kemudian Posko pengungsi di Kampung Kadu Luhur, Desa Tambak, Kecamatan Cimarga. Selanjutnya di Kantor Kecamatan Cipanas, di gedung serba guna Desa Banjar Irigasi, Kec. Lebak Gedong dan di Desa Mayak, Kecamatan Curugbitung.
(Khafid Mardiyansyah)