BEKASI - Petugas gabungan dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi, dan Kelurahan Duren Jaya terus berupaya melakukan pengangkutan sampah, yang masih menumpuk di sejumlah titik terdampak banjir pada Rabu 1 Januari 2020.
Di RW 14-15 Kelurahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi saja, sampah-sampah masih menumpuk lantaran warga masih ada yang membuang sisaan banjir yang terjadi pada Rabu 1 Januari 2020 lalu.
Atas hal itu, Lurah Duren Jaya Fredi Triansyah mengaku, pihaknya selalu siaga 24 jam dalam penanganan pengangkutan sampah di wilayahnya. Sejak hari kedua, pihaknya sudah berkoordinasi dengan semua jajaran untuk penanganan sampah hasil banjir itu.
"Sejak tanggal 3 Januari kami sudah siaga untuk masalah ini, memang sampah-sampah kita lihat masih banyak, untuk itu semua personel sampai staf dikerahkan," kata Fredi kepada Okezone ketika meninjau titik sampah di RW 14-15 Keluarahan Duren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Selasa (7/1/2020).
Dalam penanganan masalah sampah ini, pihaknya sudah memecah tugas di jajarannya. "Ada yang ditugaskan ke Margahayu, karena disana juga masih banyak lumpur, jadi 10 petugas dan staf dikerahkan ke sana," kata dia.
Dia pun meminta warga bersabar atas penumpukan sampah yang terjadi itu. Dia berharap agar warga menjalin gotong royong dengan petugas dalam masalah ini. Untuk unit pengangkut sampah perabot di wilayah Duren Jaya, pihaknya telah dibantu lima unit truk besar dari PT Ernijta Agung, yang sudah siaga.
"Untuk total yang dikerahkan wilayah Bekasi Timur 20, ditambah truk besar lima unit," katanya.
Sementara itu, petugas pengangkut sampah di RW 14-15 Kelurahan Duren Jaya, Karsin merasa warga kurang bergotong royong dalam masalah pengangkutan sampah. Pasalnya, hanya 10 petugas yang bekerja di RW tersebut.
"Ini kita udah engap (capek), udah mobilnya gede, ditambah gak ada gotong royong. Dari tanggal 3 kita udah muter, ini yang paling banyak," kata Karsin kepada Okezone.
Dia pun berharap warga bisa bergotong royong dengan petugas, agar masalah ini bisa diselesaikan dengan segera.
"Inikan tugas bersama, warga bisa menjaga kebersihan. Nanti kalau lama bilangnya lelet. Lihat sendiri, sampah banyak," katanya sambil menunjukan sampah yang masih menumpuk di pintu gerbang perumahan RW 14-15.
Lalu ketika disinggung mengenai bayaran, kakek asal Tambun Selatan itu pasrah. "Yah.. Kalau kaya gini mah, kita ngikut aja dah, karena perentah atasan," katanya.
Mengenai target penyelesian pun, dirinya tidak bisa memprediksi. Pasalnya, tidak ada alat berat yang dikerahkan dalam pengangkutan itu.
"Gak ada, makanya capek bener mobilnya gede gini. Kalau ada sehari juga kelar kayanya," pungkasnya.
Berdasarkan pantauan Okezone di lokasi, dua truk sampah sudah mejeng menunggu giliran. Truk besar ini sudah siaga sejak pukul 11.00 WIB. Namun hingga pukul 12.48 WIB truk itu belum terisi penuh lantaran petugas kesulitan dalam memuat.
Terlebih, truk dengan muatan 22 kubik itu tinggi sehingga petugas yang melakukan pemuatan harus melakukan estafet dalam memuat sampah tersebut.
(Awaludin)