Pemerintah Iran mengumumkan pada 5 Januari 2020 bahwa mereka tidak akan lagi mematuhi batas-batas perjanjian nuklir 2015 di Wina, Austria. Kesepatakan itu ditetapkan untuk mengurangi program nuklir Iran dan persediaan uranium negara tersebut.
Sebagai imbalannya, AS dan negara-negara Uni Eropa akan menghapus sanksi internasional.
Namun Iran mengumumkan bahwa mereka akan kembali melakukan pengayaan uranium untuk kebutuhan teknis.
Langkah Iran tersebut diputuskan setelah serangan AS menewaskan komandan pasukan khusus Iran, Qassem Soleimani di Irak.