Pasang pemindai khusus
Kepala Kantor Kesehatan (KKP) Kelas I Bandara Soetta, Anas Ma'ruf mengatakan, pihaknya telah mengoperasikan alat pemindai suhu tubuh (thermal scanner) selama 24 jam. Selain itu sejumlah petugas juga telah ditempatkan di Terminal 3 dan Terminal 2F dengan alat pemindai khusus.
Selain memasang thermal scanner, pemerintah mewajibkan pengunjung yang masuk bandara atau pelabuhan di Indonesia untuk mengisi kartu skrining khusus. Hal ini dilakukan sebagai salah satu langkah pencegahan pneumonia yang masuk ke Indonesia.
Kartu yang disebut dengan Health Alert Card (HAC) berisi biodata pengunjung. Ada juga keterangan saat mereka masuk ke Indonesia, serta pesawat apa yang mereka gunakan. Khususnya pada pengunjung yang datang dari China ke Indonesia, yang menjadi tempat penyebaran pneumonia.
Sementara Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) mengimbau kepada warga negara Indonesia (WNI) yang berencana melakukan perjalanan ke China untuk menghindari tempat dan kota asal virus, dan tidak kontak fisik dengan orang yang sedang dalam kondisi batuk, demam dan sesak panas.
Belum ada vaksin
WHO mengirim arahan ke rumah sakit di seluruh dunia tentang pencegahan dan pengendalian infeksi. Mereka juga akan menggelar rapat pada 22 Januari untuk menilai apakah wabah itu merupakan keadaan darurat dunia.
Organisasi berbasi di Jenewa, Swiss itu mengatakan sumber hewan tampaknya paling mungkin menjadi sumber utama wabah.
Hingga saat ini belum ada ada vaksin untuk virus Wuhan.
WHO juga akan melakukan pertemuan untuk menilai apakah wabah virus Wuhan merupakan keadaan darurat kesehatan internasional, dan tindakan apa yang harus diambil.
(Rachmat Fahzry)