Para peneliti di laboratorium spesialis di Melbourne, Australia, mengatakan mereka telah dapat menumbuhkan tiruan virus itu dari pasien yang terinfeksi. Sampel virus itu dikirim kepada mereka Jumat, 24 Januari.
"Kami telah merencanakan insiden seperti ini selama bertahun-tahun, dan itulah mengapa kami bisa mendapatkan jawaban dengan begitu cepat," kata Dr Mike Catton dari Institut Peter Doherty untuk Infeksi dan Kekebalan sebagaimana dilansir BBC, Rabu (29/1/2020).
Dokter mengatakan tiruan virus itu dapat digunakan sebagai "bahan kontrol" untuk pengujian dan "akan menjadi hal yang membawa perubahan besar untuk diagnosis".
Virus tiruan itu bisa melibatkan tes diagnosis dini yang dapat mendeteksi virus pada orang yang belum menunjukkan gejala.