Kasus Infeksi Virus Korona Wuhan di China Lewati SARS, Ini Perbandingannya

JUMLAH kasus virus korona Wuhan atau dikenal sebagai 2019-nCoV, yang telah dikonfirmasi melewati wabah penyakit virus korona SARS di daratan China pada 2003.

Pada Rabu, 29 Januari 2020, otoritas kesehatan China mengonfirmasi 6.061 kasus di China daratan, dengan 132 korban meninggal dunia. Angka itu bertambah sekira 1.500 kasus dari hari sebelumnya, dengan peningkatan lebih dari 30 %.

BACA JUGA: Korban Meninggal Virus Korona Bertambah Jadi 162 Orang, 7.711 Kasus Dikonfirmasi

Jumlah tersebut belum termasuk kasus yang dikonfirmasi di Hong Kong dan Makau, serta kasus di luar China.

Angka-angka itu telah melewati penyebaran wabah virus korona SARS pada 2003. Saat itu terdapat 5.327 kasus penyakit, dengan 349 korban meninggal dunia yang dikonfirmasi di China daratan.

Para ahli sebelumnya memperkirakan masih banyak kasus virus 2019-nCoV yang belum dilaporkan, membuat virus korona jenis baru ini jauh lebih menular. Virus korona SARS butuh waktu hampir lima bulan untuk menyebar ke 3.000 orang, sementara virus korona Wuhan telah menginfeksi hampir 3.000 orang hanya dalam 28 hari.

Meski begitu, beberapa pakar meyakini SARS lebih mematikan dibandingkan virus korona Wuhan.

“Kesan pertama awal adalah bahwa (virus) ini secara signifikan lebih ringan daripada SARS,” kata Eric Toner, seorang ilmuwan senior di Universitas John Hopkins kepada Business Insider. "Di sisi lain, (virus) itu mungkin lebih menular daripada SARS, setidaknya dalam setting komunitas."

BACA JUGA: SARS dan MERS Lebih Mematikan, Masyarakat Diimbau Tidak Panik Hadapi Virus Korona Wuhan

Dibandingkan virus korona Wuhan yang memiliki masa inkubasi hingga 14 hari, rata-rata masa inkubasi virus SARS hanya tujuh hari. Kedua penyakit bisa menular dari orang ke orang selama masa inkubasi, bahkan sebelum pasien menunjukkan gejala terinfeksi.

Tingkat kematian virus SARS di angka 9,6% juga lebih tinggi dibandingkan virus korona Wuhan yang berada di angka antara 2-3%. Berbeda dengan SARS, WHO tidak mengidentifikasi virus korona Wuhan sebagai sebuah kondisi darurat kesehatan global.