Untuk pengambilan sampel yang kedua, dr Hanry mengaku sedikit mengalami kendala dikarenakan pasien menangis terus dan kurang kooperatif sehingga tidak memungkinkan untuk diambil sampel yang kedua.
"Kami upayakan bisa ambil hari ini dan untuk segera dikirim ke lab balitbangkes di jakarta," pungkasnya.
Baca Juga: China Minta Amerika Serikat Tak Bereaksi Berlebihan Terkait Wabah Virus Korona
Balita tersebut bersama dengan ke dua orangtuanya berasal dari Hunan datang di Manado sejak 21 Januari 2020 lalu dan mengalami sakit demam serta batuk berkepanjangan selama sembilan hari lamanya.
Sebelumnya pernah berobat di rumah sakit swasta saat pertama tiba di Manado, namun karena tak kunjung sembuh kemudian dirujuk ke RSUP Prof Kandou dan ditempatkan di ruang isolasi Irina F.
(Fiddy Anggriawan )