GUNUNG KIDUL - Sebanyak 334 warga Gunungkidul menderita Demam Berdarah Dengue (DBD), dan telah menjalani rawat inap dan penanganan intensif di sejumlah rumah sakit.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Dinkes Gunungkidul, Sumitro mengatakan, dalam kasus tersebut dua orang korban meninggal dunia.
"Tingginya kasus DBD diantaranya disebabkan karena rendahnya pemahaman masyarakat terkait kesehatan lingkungan. Data yang masuk merupakan pasien pulang rawat,” kata Sumitro.
Untuk wilayah sebaran wilayah endemik DBD berada di sejumlah kecamatan, di antaranya adalah Kecamatan Karangmojo, Ponjong, Wonosari dan Patuk. Menurutnya, adanya peningkatan kasus ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama masyarakat yang harus peka terhadap lingkungan sekitar.
Ditemukan kecenderungan bahwa warga memberi ruang nyamuk untuk berkembang biak. Karena itu pihaknya berharap agar ada gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sehingga tidak ada jentik nyamuk yang bisa berkembang biak.