Korban Meninggal Akibat DBD di Sikka NTT Bertambah Jadi 14 Orang

Adi Rianghepat, Jurnalis
Selasa 10 Maret 2020 12:52 WIB
Ilustrasi nyamuk penyebab DBD. (Foto: Shutterstock)
Share :

KUPANG – Korban jiwa akibat serangan penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Sikka, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah. Penambahan jumlah korban meninggal itu berdasarkan data hingga hari ini, Selasa 10 Maret.

"Seorang anak perempuan berusia 7 tahun meninggal. Jadi korban meninggal karena DBD di Kabupaten Sikka sudah mencapai 14 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Sikka Petrus Helermus saat dikonfirmasi Okezone, Selasa (10/3/2020).

Baca juga: Menkes Terawan ke Sikka, Dinkes NTT Berharap DBD Segera Teratasi 

Ia menerangkan, selain penambahan korban meninggal, jumlah kasus pun bertambah menjadi 1.215. Sebelumnya hingga 8 Maret berjumlah 1.195 kasus.

Dia mengungkapkan, seluruh upaya pencegahan sudah dilakukan secara berjenjang. Bahkan Kementerian Kesehatan menerjunkan tim medis dan peralatan beserta obat-obatan.

Kepala Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan NTT Erlina R Salmun mengatakan bantuan tim dokter dan tenaga medis dari Kemenkes telah dikerahkan untuk melakukan penanganan maksimal.

Tidak hanya itu, bantuan peralatan medis, obat-obatan, dan larvasida juga dikirim ke Kabupaten Sikka.

"Ada 10 dokter dan 18 tenaga medis sudah diterjunkan langsung ke Kabupaten Sikka. Ini bukti bahwa Pemerintah Indonesia juga fokus menangani wabah DBD ini," katanya.

Baca juga: 2.826 Warga NTT Terjangkit DBD, 33 Orang Meninggal Dunia 

Dia mengatakan, DBD harus menjadi tanggung jawab bersama, termasuk masyarakat, dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Ia melanjutkan, aksi memberantas sarang nyamuk dengan melakukan kegiatan menguras, menutup, dan mengubur (3M) barang-barang yang berpotensi menjadi sarang nyamuk harus benar-benar dilakukan.

"Ini tanggung jawab bersama. Kita terus mendorong kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Bersih dan sehat diri serta lingkungan," jelasnya.

(Hantoro)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya