"Di sisi penggalian, saat ini baru libur tidak ada karyawan sama sekali, maupun untuk operasional beckhoe tidak ada semua," jelas anggota Banser tersebut.
"Hingga ada salah satu warga yang mendengar teriakan-teriakan minta tolong. Akhirnya mendekati ke galian C, dan melihat beberapa orang yang sudah tenggelam. Tapi dia ini tidak bisa renang, akhirnya orang tersebut balik ke kampung untuk mencari pertolongan," terangnya lagi.
Suasana di kampung menjadi heboh dengan kabar sejumlah orang tenggelam di lubang galian C. Kabar itu cepat tersiar karena juga diumumkan melalui pengeras suara di masjid. Pengumuman itu sekaligus mencari orang yang piawai berenang untuk menolong korban.
"Dengan disiarkan di masjid Sobotuwo, selanjutnya warga berbondong-bondong ke lokasi untuk membantu atau menolong korban tenggelam. Tapi memang banyak keterbatasan, banyak warga juga tidak bisa renang. Karena takut kedalaman air itu seberapa dalam, akhirnya pakai kayu, bambu, untuk menjajaki kedalaman air," pungkasnya.
Baca Juga: Detik-Detik Santri Teriak "Pak Kiai Tenggelam"
(Fiddy Anggriawan )