OSAKA - Pemerintah Kota Osaka, Jepang, meminta wargnya untuk meyumbang jas hujan yang tidak digunakan lagi, sebagai alternatif untuk alat pelindung diri para tenaga medis.
Walikota Osaka, Ichiro Matsui mengatakan para tenaga medis di beberapa lembaga kesehatan di kota-kota besar Jepang, tidak punya pilihan selain memakai jas hujan plastik ketika merawat pasien positif virus corona.
"Jika dokter terinfeksi, kita tidak akan pernah bisa mengalahkan virus corona," kata Matsui mengutip Japan Today, Rabu (15/4/2020).
"Kami benar-benar kekurangan (alat pelindung diri), jadi kami ingin (warga) menyumbang sebanyak mungkin (jas hujan) seperti yang mereka miliki," lanjut dia.
Gubernur Osaka Hirofumi Yoshimura menyerukan hal serupa. Ia mengatakan seseorang yang memakai jas hujan plastik berpotensi terpapar virus corona, karena dia harus melepas jas hujan melalui satu lubang. Hal tersebut sangat berrisiko terinfeksi virus corona.
Berbeda dengan jas hujan yang memiliki kancing seperti kemeja. Potensi pnenularannya lebih kecil.
Pemerintah kota Osaka mengatakan akan menerima jas hujan dari jenis dan warna apa pun dengan syarat tidak pernah terpakai lagi.