BEIRUT – Souzan, ibu dua anak berusia 50 tahun yang tingal di Beirut, mengaku bahwa situasi akibat wabah corona di Lebanon lebih parah daripada perang.
"Kami belum pernah melihat hari-hari gelap ini," kata Souzan mmengutip Al Jazeera, Senin (20/4/2020).
"Ini lebih buruk daripada perang," katanya lagi.
Lebanon sudah hampir sebulan dalam masa karantina wilayah alias lockdown sebagai upaya membendung penyebaran virus corona yang menyebabkan penyakit COVID-19.
Mata pencaharian yang sudah porak poranda akibat salah dampak konflik sipil yang berakhir 1990, kini diperparah denan pandemi virus corona. Hal ini memaksa orang-orang seperti Souzan mencari bantuan untuk pertama kalinya dalam hidup mereka.
Organisasi Hak Asasi Manusia(HRW) memperingatkan jika tidak program bantuan tidak terbentuk, jutaan orang Lebanon pasti kelaparan.
Lebanon dengan populasi enam juta, di mana sekitar 1,5 juta adalah pengungsi dari Suriah dan Palestina.