"Ia menyerukan semua prajurit perempuan untuk tetap waspada dengan kondisi kerja dan kesehatan," lapor Daily NK.
Pada bulan Maret tahun ini , dia mengeluarkan pernyataan publik pertamanya. Pernyataan Yo-jong keluar usai Korea Selatan protes penembakan dua rudal balistik Korea Utara.
"(Peluncuran) tindakan untuk membela diri, tidak untuk mengancam siapa pun," ujarnya mengutip Yonghap News.
Namun jika kabar Kim Jong-un meninggal benar, dan saudara perempuannya mengambil alih, kemungkinan tidak ada perubahan besar atau pelunakan dalam kebijakan luar negeri Korea Utara.
Sung Yoon Lee, seorang pakar Korea di The Fletcher School di Tufts University, mengatakan, "Sangat mungkin bahwa Kim Yo-jong akan membuktikan bahkan lebih kejam daripada saudara laki-laki atau ayah atau kakeknya."
"Dia juga akan menunjukkan keberaniannya dengan memprovokasi AS dengan uji senjata dan serangan mematikan terhadap Korea Selatan dan pasukan AS yang ditempatkan di sana," kata Sung lagi.
(Hantoro)