JAKARTA - Pakar Sosiolog dari Universitas Nasional (Unas), Sigit Rochadi menilai meningkatnya kejahatan pada saat Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dikarenakan kecilnya kontrol sosial. Akibat para pelaku memanfaatkan situasi tersebut.
"Data polisi yang menyebutkan naik 10 persen secara kuantitas memang segitu. Tapi secara kualitas 10 persen, ini maknanya bisa 100 persen saat kondisi normal (sebelum penerapan PSBB)," katanya kepada Okezone, Jumat (1/5/2020).
Menurut Sigit, pada saat penerapan PSBB, ruang gerak masyarakat sangat terbatas sehingga jumlah masyarakat yang lalu lalang di tempat umum sangat kecil. Hal inilah yang dijadikan pemicu para pelaku kejahatan melancarkan aksinya.
"Kenapa begitu karena jumlah orang lalu lalang sedikit. Ini berarti ada tekanan dari pelaku, karana kontrol sosial jadi lemah, beda jika banyak orang, para pelaku akan berfkir beberapa kali," ungkapnya.