Kereta Bawah Tanah New York Dibersihkan untuk Pertama Kalinya dalam 115 Tahun

Rahman Asmardika, Jurnalis
Jum'at 08 Mei 2020 12:56 WIB
Foto: Reuters.
Share :

NEW YORK - Kereta bawah tanah ikonik Kota New York yang beroperasi selama 24 jam, sepanjang pekan, akhirnya ditutup untuk dibersihkan, pertama kalinya dalam 115 tahun sejarah sistem kereta bawah tanah tersebut. Penutupan itu dipicu oleh pandemi virus corona baru dan kehadiran tunawisma yang meningkat di sana.

Pada Rabu (6/5/2020) dini hari seluruh sistem kota sengaja ditutup untuk pembersihan mendalam. Sistem kereta bawah tanah itu akan ditutup setiap malam selama empat jam untuk disinfeksi kereta, stasiun, dan peralatan selama virus corona tetap menjadi "ancaman" bagi Kota New York, yang masih merupakan pusat pandemi. Lebih dari 14.000 orang di kota itu telah meninggal karena Covid-19, penyakit yang disebabkan oleh virus corona baru.

Keputusan untuk menutup kereta bawah tanah dibuat pekan lalu setelah foto-foto yang memperlihatkan kereta-kereta kotor dan tunawisma yang berkemah di dalam gerbong-gerbong kereta bawah tanah yang hampir kosong menjadi viral, demikian diwartakan RT.

Hal itu memaksa Gubernur New York Andrew Cuomo untuk menghadapi keadaan sistem transit yang luar biasa parah. Sistem kereta bawah tanah New York telah kehilangan sekira 90 persen penumpangnya sejak negara bagian memerintahkan bisnis-bisnis yang tidak penting ditutup pada Maret.

Sementara para tunawisma yang berlindung di kereta bawah tanah bukanlah hal baru, penurunan tajam dalam jumlah penumpang membuat mereka jauh lebih terlihat, dan karyawan transit yang sakit atau cuti berarti ada lebih sedikit pekerja yang ditugaskan untuk membangunkan mereka.

Sebelumnya, sistem kereta bawah tanah ini hanya dua kali dimatikan, pada 2011 dan 2012, keduanya karena alasan cuaca, tidak pernah untuk pembersihan. Stasiun biasanya dibersihkan di pagi hari, tetapi tetap buka selama pembersihan.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya