Namun pihak Lapas Tasikmalaya tidak menerimanya begitu saja. Guna mengantisipasi, langsung dilakukan rapid test sesuai protokol pencegahan covid-19. Ternyata hasilnya AD dinyatakan positif reaktif rapid test.
Kalapas Kelas II-B Tasikmalaya Sulardi mengatakan, jika tidak dilakukan pemeriksaan, bisa jadi lapas tersebut menjadi klaster baru persebaran virus corona. Beruntung staf lapas sigap dan melaksanakan SOP kesehatan.
Dari 9 tahanan, lanjut dia, hanya 2 yang positif saat dilakukan rapid test. Sementara 8 lainnya negatif, namun tetap harus melakukan isolasi untuk mencegah terjadinya persebaran.
"Pihak lapas menyayangkan kejadian ini. padahal SOP untuk penitipan tahanan sudah jelas bahwa sebelum dilimpahkan, tahanan harus sudah dipastikan sehat dan dilengkapi surat keterangan sehat dari Dinas Kesehatan," ungkap Sulardi.