Miris, Pedagang di 12 Pasar Kota Bekasi Belum Tahu Bahaya Covid-19

Wisnu Yusep, Jurnalis
Senin 11 Mei 2020 11:26 WIB
Salah satu pasar di Kota Bekasi (foto: Okezone.com/Wisnu)
Share :

BEKASI - Pemerintah Kota Bekasi pada pekan lalu telah memerintahkan tim medis dan analis dari Dinas Kesehatan, untuk menyebar personilnya di 8 titik perbatasan. Dan menyebarkan hampir 900 alat swab, dan hasilnya didapatkan ada 10 orang yang positif corona dari hasil tes swab tersebut.

Upaya Pemkot Bekasi dalam menekan penyebaran virus corona terus berlanjut. Kali ini, tim medis dan analis disebar ke pasar-pasar dan 2 pertokoan yang ada di Kota Bekasi. 12 pasar dari tiap Kecamatan itu diberikan masing-masing 50 alat swab test untuk memeriksa para pedagang dan pembelinya yang diambil secara acak.

 Baca juga: Pasien Positif Covid-19 di Tangsel Capai 141 Orang & 16 Dinyatakan Sembuh

Dalam memantau pelaksanaan tes swab itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi langsung memonitoring Pasar Baru Bekasi, berlanjut ke Pasar Bantar Gebang, Pasar Jatiasih, Pasar Atrium Pondok Gede dan Pasar Kranggan.

Pria yang disapa Pepen itu mengatakan, pada awalnya swab tes ini dilakukan oleh para petugas kesehatan dan bantuan dari Puskesmas setempat dengan membuka lapak bagi yang ingin di tes swab.

"Justru kita mengubah sistem tersebut, kita jemput langsung, seperti di contohkan anggota Satpol PP ataupun petugas pasar membawa 2 kursi lipat, dan di dampingi oleh 2 petugas dari tenaga kesehatan yang dibagi tugas, 1 untuk mendata, 1 lagi untuk melakukan swab test," kata Pepen kepada wartawan, Senin (11/5/2020).

 Baca juga: 1.389 Pemudik di Tengah Pandemi Tak Punya Sertifikat Negatif Covid-19

Ketika mengunjungi 5 pasar ada di Kota Bekasi, politikus Golkar itu sangat menyayangkan karena para warga ataupun pedagang di pasar masih banyak yang belum tahu bahaya dari wabah ini.

"Banyak ditemukan dengan tidak memakai masker atau masih berdempetan di area pasar tanpa ingat adanya PSBB," ungkapnya.

 

"Memang enggak sulit menerapkan PSBB di pasar-pasar, karena melakukan physical distancing, tetapi mereka kita sosialisasikan memakai masker, untuk Dinas Pasar menyediakan masker tersebut, entah pembeli ataupun pedagang di berikan," jelasnya.

Dalam penjelasan kepada para pedagang, Pepen mengaku kerap memberikan imbauan kepada dinas terkait bahwa virus ini tidak kenal umur ataupun pekerjaan, sehingga harus melindungi diri dengan cara-cara yang sudah dianjurkan.

"Sering kita sampaikan, wabah ini tidak mengenal strata, umur dan lainnya, semua juga ikut sosialisasikan bahaya ini, kesadaran dari warga lah kunci utamanya juga," cetusnya.

Karena monitoring ini, dirinya mengaku bisa mengetahui bahwa pasar-pasar yang ada di Kota Bekasi masih banyak yang melakukan rutinitas meski PSBB diterapkan

"Hal ini, agar kita mengetahui dampak pasar yang tiap hari tidak ada hentinya bertransaksi dalam kerumunan orang. Dengan sistem acak, bagi yang mau lakukan PCR test terutama untuk pedagang," jelasnya.

 

Dia berharap dengan adanya sistem tes swab ini, bisa terlihat penyebarannya dan hasilnya pun tidak ada yang positif atas virus menular ini.

"Semoga hasilnya tidak ada yang positif. Untuk warga, peran kita benar-benar penting untuk perangi Covid-19 ini," pungkasnya.

(Awaludin)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya