“Ke depan, kami dapat menggunakan label dan pesan peringatan ini untuk memberikan penjelasan atau klarifikasi tambahan,” kata juru bicara Twitter Katie Rosborough.
Setelah mendapat pelabelan pengecekan fakta, Trump kesal. Dia pun mentwit, mengatakan bahwa Twitter telah ikut campur dalam Pilpres AS.
“Twitter membatasi kebebasan berpendapat, dan saya sebagai Presiden, tidak akan membiarkan ini terjadi," tulisnya.
.@Twitter is now interfering in the 2020 Presidential Election. They are saying my statement on Mail-In Ballots, which will lead to massive corruption and fraud, is incorrect, based on fact-checking by Fake News CNN and the Amazon Washington Post....
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) May 26, 2020
(Rachmat Fahzry)