LAMONGAN - Sebagai upaya agar tetap bisa beroprasi di masa pandemi, perusahaan otomotif perseewaan bus di Lamongan Jawa Timur, memodifikasi bus menjadi kafé berjalan. Selain mengubah tempat duduk bus, pemilik juga menerapkan protokol kesehatan secara ketat kepada konsumen.
Penumpang bus yang akan melakukan perjalanan tamasya dengan rute pendek ini harus mengikuti protokol kesehatan. Penumpang wajib menggunakan hand sanitizer, dicek suhu badanya dan wajib menggunakan masker. Para awak bus juga diwajibkan menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan protokol kesehatan.
Bus yang semula berkapasitas 60 orang ini diubah tampilanya. Tempat duduk penumpang berhadapan dengan dibatasi meja. Dengan tampilan ini, penumpang tidak duduk berdekatan dan kini bus hanya bisa diisi 30 penumpang saja. Para awak pun wajib menggunakan alat pelindung diri sesuai dengan protokol Kesehatan seperti faceshield dan sarung tangan
Para penumpang, terutama anak-anak mengaku senang dan nyaman berada di dalam bus yang sudah direnovasi ini. “Senang karena sudah lama tidak naik bus. busnya juga bagus dan nyaman, ujar nabil salah seorang penumpang bus yang akan bertamasya ke icon mall Gresik.
Menurut menurut Tina Andriani, pemilik persewaan bus, inovasi café berjalan ini menyesuaikan dengan masa pandemi saat ini. Pemilik dan kru bus berupaya agar bus tetap beroprasi dan mengurangi pengangguran. “awalnya kan kita kasihan pada awak bus yang empat bulan nganggur. Kemudian kami berdiskusi dan menemukan ide untuk membuat kafe berjalan ini,” kata Tina.
“Selama ini bus masih melayani rute-rute pendek dengan mengunjungi tempat-tempat wisata di Lamongan yang sudah dibuka sejak tanggal 11 juli lalu. Beberapa rombongan penumpang kadang hanya menyewa untuk berkeliling kota saja.” Sambung Tina.
Untuk melayani rute-rute pendek ini, pemilik bus hanya mematok harga antara 25.000 rupiah hingga 75.000 rupiah per orang. Para penumpang mendapatkan konsumsi berupa makanan dan juga minuman yang bisa dinikmati sepanjang perjalanan.
Rencananya pemilik bus juga akan merenovasi tampilan dalam bus yang lain agar bisa mengangkut sepeda. Pemilik bus berencana menyasar para pecinta sepeda yang ingin bersepeda ke tempat-tempat yang memiliki pemandangan indah.
(Amril Amarullah (Okezone))