JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri ) Tito Karnavian menilai pentingnya melakukan simulasi protokol kesehatan sebelum sekolah tata muka dimulai. Hal ini dilakukan agar jangan sampai sekolah malah menjadi media penyebaran covid-19.
Dia meminta agar daerah menentukan sekolah-sekolah untuk menerapkan simulasi protokol kesehatan pada sekolah tatap muka.
“Itu ditentukan dahulu sekolah-sekolah di setiap zona yang akan dijadikan role model, dijadikan model simulasi. Mungkin 2 minggu atau 1 bulan, 1 atau 2 sekolah yang dianggap berkesan menerapkan protokol. Setelah itu (diatur protokol kesehatan) baik untuk keberangkatan sekolahnya, di tempat sekolahnya, maupun setelah kembalinya,” kata Tito dikutip dalam keterangan persnya, Selasa (4/8/2020).
Dia mengatakan jika pada prosesnya tidak ada klaster baru penyebaran covid-19 maka metode tatap muka bisa direplikasi ke sekolah lainnya. Begitu juga sebaliknya, jika setelah simulasi ad klaster baru maka harus disetop.