MALANG – Kecelakaan maut antara KA Penataran Dhoho dengan mobil minibus di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ngebruk, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, bertambah. Berdasarkan informasi dari Unit Laka Lantas Polres Malang dua korban jiwa meninggal dunia menghembuskan napas terakhir saat dirawat di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen.
“Ada dua tambahan meninggal dunia. Kedua korban ini meninggal saat dirawat saat di rumah sakit,” ujar Kanit Laka Lantas Polres Malang Ipda Agus Yulianto saat dihubungi okezone, Kamis sore (10/9/2020).
Dua korban yang meninggal dunia tersebut Setiawan Junaidi (52), warga Jalan Perjuangan, Desa Talangagung, Kecamatan Kepanjen dan Muhammad Faren (6) warga Desa Ngadilangkung, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Dengan tambahan dua korban jiwa, tiga orang dinyatakan menghembuskan napas terakhirnya. Ketiga korban yakni Sandi Rusanti (39) yang meninggal dunia di lokasi kejadian, warga Jalan Sidoluhur Barat, RT 5 RW 3 Desa Ngadilangkung, Kepanjen, Setiawan Junaidi (52) warga Jalan Perjuangan RT 2 RW 8 Desa Talangagung, Kepanjen. Selanjut terakhir Muhammad A. Faren (6) warga Jalan Sidoluhur Barat, Desa Ngadilangkung, Kepanjen.
Sementara empat korban luka – luka yakni Sri Utami (40) dan anaknya bernama Devan (7) keduanya warga Jalan Perjuangan RT 8 RW 2, Desa Talangagung, Kepanjen, Kabupaten Malang.
Selanjutnya Nur Fadila (38) beserta anaknya bernama Farel Bahtiar (7) dengan alamat warga Jalan Welirang 32 RT 2 RW 2, Kelurahan Kepanjen, Kecamatan Kepanjen.
“Korban luka dirawat di RSUD Kanjuruhan, Kepanjen,” tutup Agus.