WASHINGTON DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (28/9/2020) mengatakan bahwa dia membayar "pajak jutaan dolar" tapi berhak atas depresiasi dan kredit pajak. Trump juga mengklaim memiliki lebih banyak aset daripada utang.
Pernyataan itu disampaikan Trump melalui serangkaian cuitan di Twitter sebagai tanggapan atas laporan New York Times (NYT) yang menyebut dia hanya membayar pajak federal sebesar USD750 pada 2016 dan 2017, setelah melaporkan kerugian bisnis bertahun-tahun.
BACA JUGA: Hanya Bayar Rp11,2 Juta pada 2016, NYT Tuduh Trump Lakukan Penghindaran Pajak
"Saya membayar pajak jutaan dolar, tapi seperti semua orang lain, saya juga berhak atas depresiasi & kredit pajak," cuitnya sebagaimana dilansir VOA. "Saya sangat under leveraged - saya hanya punya sedikit utang dibandingkan nilai aset-asetnya."
Presiden dari Partai Republik itu, yang akan berhadapan dengan kandidat Partai Demokrat Joe Biden Selasa malam (29/9/2020) untuk debat capres pertama sebelum pilpres 3 November, mengatakan dia memiliki "aset-aset luar biasa" dan mengklaim laporan keuangan yang "sangat IMPRESIF."
Namun, dia telah menolak merilis dokumen pengembalian pajak. Selama puluhan tahun, presiden dan kandidat presiden sebelumnya selalu merilis dokumen pajak mereka. Trump beralasan dia sedang diaudit oleh Dinas Pajak AS (IRS). Tapi IRS telah mengatakan tak ada alasan Trump tidak bisa merilis pajaknya sambil diaudit.
BACA JUGA: Serba-Serbi Pilpres AS 2020, Mengenal Electoral College dan Swing States
Menurut laporan NYT, Trump memiliki utang ratusan juta dolar akibat kerugian bisnis, situasi yang dia manfaatkan untuk menghindar membayar pajak. NYT mengatakan telah memiliki data pengembalian pajak lebih dari 20 tahun terkait Trump dan bisnisnya.
Trump menuduh NYT mendapatkan informasi pajak itu secara ilegal, tudingan yang dibantah harian itu. Dia menyebut laporan NYT itu tidak akurat.
(Rahman Asmardika)