Namun jangan menyangka dulu bahwa “ruh” Jenderal Yani yang menyebabkan begitu. Tidak. Wawan menjelaskan bahwa nuansa mistis di sana sudah tercipta lama karena ada oknum penjaga museum yang dulu, sering menebar melati dan menyediakan sesajen.
“Justru kita, penjaga-penjaga museum yang sekarang yang coba menghilangkan itu. Kita enggak ingin museum itu image-nya angker. Kalau memang enggak aneh-aneh, benar-benar ingin belajar sejarah, ya enggak akan apa-apa,” tandasnya.
(Fahmi Firdaus )