148 Siswa Menikah di Tengah Pandemi Covid-19, Ini Tanggapan Kemendikbud

Harits Tryan Akhmad, Jurnalis
Sabtu 03 Oktober 2020 07:00 WIB
Ilustrasi pernikahan. (Shutterstock)
Share :

JAKARTA – Imbas dari pandemi virus corona (Covid-19), kasus pernikahan dini marak terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Pernikahan itu melibatkan lebih dari 100 siswa SMA.

Terkait hal tersebut, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah Kemendikbud, Jumeri mengatakan, pihaknya sudah memberikan pedoman belajar dari rumah di masa pandemi.

Hal tersebut dilakukan Kemendikbud untuk mengantisipasi minat belajar anak menjadi turun saat pandemi Covid-19 dan mencegah bertambahnya kasus pernikahan di tingkat SMA

“Kemendikbud sudah memberikan pedoman penyelenggaraan BDR (belajar dari rumah),” kata Jumeri saat dihubungi Okezone, Sabtu (3/10/2020).

Namun, Jumeri mengakui implementasi pedoman belajar dari rumah agar berjalan efektif dibutuhkan kerjasama keluarga, masyarakat, guru, dan pemerintah daerah.

Dengan begitu, angka kasus pernikahan di tingkat SMA ini tak lagi bertambah di masa pandemi Covid-19 yang membuat siswa harus belajar dari rumah.

“Implementasinya perlu kerjasama keluarga, masyarakat, guru, dan pemerintah daerah,” tuturnya.

Sebagaimana diketahui, sebanyak 131 sekolah di NTB telah mengisi instrumen online guna menginventarisasi jumlah siswa yang menikah. Lalu diketahui 148 siswa tingkat SMA telah menikah terhitung sejak juli hingga September 2020.

"Kita Juli sampai September awal itu tercatat 18 anak yang saya urus SMA-SMK ya. Itu baru per kemarin ya, ini kita belum semua sekolah mengembalikan instrumen pemantauan perkembangan anak-anaknya, baru 131 sekolah yang mengisi instrumen online yang kita berikan yang sudah menginventarisasi jumlah muridnya yang menikah," ujar Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NB, Aidy Furqan.

Baca Juga : Mengkhawatirkan, 148 Siswa SMA Menikah Gara-Gara Pandemi Covid-19

Ia juga mengatakan kasus pernikahan dini itu cukup mengkhawatirkan. Apalagi alasannya gara-gara pandemi Covid-19 membuat membuat motivasi anak untuk belajar menjadi turun.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya