Cerita Pasutri Anaknya Stres 3 Kali Gagal Jadi Polisi

Taufik Budi, Jurnalis
Selasa 06 Oktober 2020 21:14 WIB
Sumarno dan istrinya menemui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo (Foto: Taufik Budi)
Share :

Ganjar yang mendengarkan itu, meminta agar Sumarno dan istrinya tidak ikut stres dan menyemangati anaknya. Dia mengatakan, gagal jadi polisi adalah wajar.
Namun, Ganjar meminta agar Sumarno dan istrinya mendidik anaknya agar tidak patah semangat dalam belajar. Ganjar sendiri mengaku memiliki pengalaman serupa. Dia juga bercerita bahwa salah satu kakaknya yang gagal masuk sampai 7 kali.
“Panjenengan kalau memang benar enggak mampu, bikin surat keterangan tidak mampu. Terus daftar yang masih bisa,” ucap Ganjar.
Ganjar pun menjelaskan program beasiswa bidik misi yang bisa dimanfaatkan putranya untuk bisa kuliah tanpa terbebani biaya. Hanya, Ganjar juga bingung karena waktu pendaftaran kuliah saat ini sudah tutup.
Ganjar kemudian bertanya pada beberapa stafnya, apakah ada program yang memungkinkan agar anak dari Sumarno bisa ikut. Kemudian, Ganjar teringat program magang kerja di Jepang yang diinisiasi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jateng.
“Anaknya kan lulusan otomotif, bisa mbengkel. Atau ikut saja program magang kerja di Jepang. Lho, malah kerjo neng manca iso entuk duit (kerja di luar negeri bisa dapat uang), iku wae disiapke (itu saja disiapkan),” tandas Ganjar sembari pamit untuk menuju acara selanjutnya.
Mendengar solusi tersebut, air muka Sumarno dan istrinya berubah. Kesedihan mereka mulai menemui titik terang. Mereka pun berjanji akan menyampaikan solusi tersebut pada anaknya.
“Iya Pak, nanti saya bilang ke anak saya. Insya Allah mau. Matur nuwun nggih pak,” kata Sumarno.


Ganjar yang mendengarkan itu, meminta agar Sumarno dan istrinya tidak ikut stres dan menyemangati anaknya. Dia mengatakan, gagal jadi polisi adalah wajar.


Namun, Ganjar meminta agar Sumarno dan istrinya mendidik anaknya agar tidak patah semangat dalam belajar. Ganjar sendiri mengaku memiliki pengalaman serupa. Dia juga bercerita bahwa salah satu kakaknya yang gagal masuk sampai 7 kali.

“Panjenengan kalau memang benar enggak mampu, bikin surat keterangan tidak mampu. Terus daftar yang masih bisa,” ucap Ganjar.

Ganjar pun menjelaskan program beasiswa bidik misi yang bisa dimanfaatkan putranya untuk bisa kuliah tanpa terbebani biaya. Hanya, Ganjar juga bingung karena waktu pendaftaran kuliah saat ini sudah tutup.

Ganjar kemudian bertanya pada beberapa stafnya, apakah ada program yang memungkinkan agar anak dariSumarno bisa ikut. Kemudian, Ganjar teringat program magang kerja di Jepang yang diinisiasi oleh Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Jateng.

“Anaknya kan lulusan otomotif, bisa mbengkel. Atau ikut saja program magang kerja di Jepang. Lho, malah kerjo neng manca iso entuk duit (kerja di luar negeri bisa dapat uang), iku wae disiapke (itu saja disiapkan),” tandas Ganjar sembari pamit untuk menuju acara selanjutnya.

Mendengar solusi tersebut, air muka Sumarno dan istrinya berubah. Kesedihan mereka mulai menemui titik terang. Mereka pun berjanji akan menyampaikan solusi tersebut pada anaknya.

“Iya Pak, nanti saya bilang ke anak saya. Insya Allah mau. Matur nuwun nggih pak,” kata Sumarno.

(Arief Setyadi )

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya