Jerit Hati Orang dengan HIV/AIDS: Dikucilkan, Dicemooh Lalu Rahasiakan Statusnya

Adi Rianghepat, Jurnalis
Rabu 07 Oktober 2020 08:36 WIB
Ilustrasi (Foto: Dokumentasi Okezone)
Share :

Bahkan di awal pandemi saat suplai ke Kota Kupang terlambat dikarenakan pengiriman ARV dilakukan melalui jalur laut sebab beberapa negara menutup penerbangan internasional, siklus pengobatan ODHIV di Kota Kupang tidak terganggu sama sekali.

“Sejauh ini lancar-lancar saja, stok pun tersedia. Saya tidak menemukan keluhan kesulitan pengobatan,” tambah Mateus.

Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Kupang Sri Wahyuningsih bahwa stok ARV selalu tersedia bahkan menjadi salah satu perhatian Dinkes. “Kami terus pantau ketersediaanya, agar siklus konsumsi ODHIV tak terputus,” katanya.

Sementara Direktris RSU SK Lerik Kota Kupang dr Marciana Halek juga membenarkan pemberian ARV dan pengobatan medis di klinik VCT rumah sakit tersebut tak berbiaya alias gratis.

“Tak ada biaya apapun termasuk biaya loket khusus untuk layanan Odhiv di klinik VCT. Biaya loket hanya berlaku bagi layanan bagi pasien pada poli atau klinik penyakit lainnya,” katanya.

Dokter Marciana bahkan meminta ODHIV untuk melakukan kontak langsung dengan dokter dan atau paramedis lain yang mengelola klinik VCT agar pengurusan obat dan pemeriksaan kesehatan tak perlu melalui loket.

Wasty, pendamping VCT di RSU Prof Dr WZ Johannes Kupang membenarkan bahwa ARV diberikan secara cuma-cuma, hanya saat pendaftaran di loket akan dikenakan biaya administrasi.

“Sebesar 25 ribu untuk biaya loket administrasi, ini sudah jadi keputusan manajemen,” tambahnya.

Kondisi stok ARV yang lancar dan pemeriksaan medis yang difasilitasi, mendorong Sutoyo aktif minum obat dan rutin memeriksakan kondisi kesehatan hingga virus tidak terdeteksi di tubuhnya lagi.

Selain itu yang juga mendorongnya adalah motivasi untuk terus dapat hidup dan berkarya. Ia ingin semangatnya itu dapat tertular pada ODHIV lainnya.

“Semoga tak ada lagi stigma negatif dan perlakuan tak adil bagi kami para ODHIV, juga pada komunitas LGBT di kota ini,” harap Sutoyo menutup pembicaraan siang ini.

(Khafid Mardiyansyah)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita News lainnya