SOLO - Presiden Joko Widodo alias Jokowi menugaskan Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) mencari alternatif obat herbal untuk menekan penyebaran virus corona.
Upaya ini dilakukan setelah China sebagai titik awal penyebaran Covid-19 telah berhasil menekan angka penularannya melalui pengobatan tradisional. Salah satu upaya yang dilakukan Kemenko PMK yaitu dengan mendatangi Laboratorium Herbal milik Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.
Staf Khusus Menko PMK bidang Organisasi dan Tata Kelola yang kebetulan Mantan Rektor UNS Prof. Ravik Karsidi membenarkan kedatangannya ke Laboratorium herbal milik UNS ini karena ada mandat dari Presiden Jokowo untuk mencari obat Herbal untuk menanggulangi virus corona.
Menurut Ravik,obat herbal dicari sebagai alternatif yang dapat dipilih selain obat yang sudah ada.
“Menko PMK dengan Kepala BPOM ditugasi presiden untuk menemukan obat mengatasi Covid-19. Salah satu alternatifnya supaya bagaimana ditemukan obat selain obat umum yang sekarang ada terutama yang herbal,” ujar Ravik, di rumah sakit UNS Solo, Jumat (9/10/2020).
Saat memasuki Laboratorium Herbal UNS, rombongan Kemenko PMK-BPOM langsung meninjau sejumlah produk herbal milik UNS, seperti wedang longkrah godog, susi tea wedang longkrah, susisehati sirsak dan kulit manggis dan anocurcuma.
Baca Juga : Demo saat Pandemi Covid-19, Doni Monardo: Pengorbanan Kita Belum Sebanding dengan Dokter
Sembari memperhatikan penjelasan dari Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Prof. Reviono, Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito menanyakan masing-masing produk herbal UNS, baik meliputi manfaat obat, hasil uji klinis, hasil penelitian, dan protokol sertifikasi.
Penny Kusumastuti mengatakan, posisi UNS dalam pengembangan obat herbal sangat strategis. Sebab, posisi UNS dekat dengan Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Tawangmangu dan industri jamu di Kabupaten Sukoharjo.