Sebagaimana diketahui, bulan lalu Macron berjanji memerangi “separatisme Islamis” yang menurutnya mengancam mengontrol beberapa komunitas Muslim di Prancis.
Prancis pun diguncang dengan pemenggalan seorang guru sejarah oleh seorang radikal yang ingin membalas dendam karena guru itu menunjukkan kartun Nabi Muhammad di kelas untuk menjelaskan kebebasan berekspresi. Belum tuntas, serangan kedua terjadi tengah pekan lalu, yang menewaskan tiga orang di kota Nice.
Baca Juga : Respons Pernyataan Presiden Prancis, Jokowi Ajak Dunia Kedepankan Persatuan dan Toleransi
Macron kemudian membela penerbitan karikatur Nabi Muhammad, yang dianggapnya sebagai kebebasan berbicara dan berpendapat.Penggambaran sosok Nabi Muhammad dianggap penistaan oleh umat Islam.
Baca Juga : Imam Besar Al Azhar Minta UU Larang Ujaran Kebencian Terhadap Muslim
(Erha Aprili Ramadhoni)