JAKARTA - Dr. Muhammad Rizieq Husein Shibab atau biasa dikenal Habib Rizieq Shihab adalah seorang agamawan dan terkenal sebagai Imam Besar Front Pembela Islam (FPI). Habib Rizieq lahir di Jakarta 24 Agustus 1966 silam. Ia adalah anak dari Habib Hussein Shihab dan Syarifah Sidah al-Attas.
Mengutip dari buku berjudul Sisi Lain Habib Rizieq Karya Fikry Muhammadi, sejak kecil pentolan FPI itu adalah seorang anak yang sudah dibesarkan di tengah keluarga Hadhrami.
Rizieq ternyata tidak mengenyam pendidikan formal atau semi formal agama di madrasah. Rizieq pun tidak berkesempatan menimba ilmu agama di pesantren, melainkan bersekolah di SMP Bethel di dekat kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat.
“Sebebelumnya Ayip (Habib Rizieq) kecil bersekolah di SDN 01 Petamburan, kemudian melanjutkan ke SMP Kristen Bethel. Di tingkat lanjut, beliau sekolah di SMAN 4 Gambir, Jakarta Pusat,” tulis buku Sisi Lain Habib Rizieq sebagaimana dikutip Okezone, Jumat (6/11/2020).
Saat duduk di bangku SMA, Habib Rizieq memiliki perbedaan kebiasaan berbeda dengan pemuda lainnya. Ketika remaja lainnya sibuk mencari jati diri, ia justru aktif dalam pengajian keliling mingguan.
Melansir dari sumber lain yaitu Wikipedia, pada tahun 1983, Habib Rizieq kembali mengambil kelas bahasa Arab di Lembaga Ilmu Pengatahuan Islan dan Arab (LPIA). Namun, setelah satu tahun menempuh studi, dia mendapatkan tawaran beasiswa dari Organisasi Kerjasama Islam (OKI) untuk kuliah di Arab Saudi.
Baca juga: Mengenal Najwa Shihab yang Akan Dinikahkan Habib Rizieq Setiba di Tanah Air
Ia pun melanjutkan program sarjana jurusan studi Agama Islam (Fiqih dan Ushuk Fiqh) di King Saud University, selama empar tahun. Lalu di tahun 1990, Habib Rizieq lulus lengkap dengan predikat Cum Laude.
Habib Rizieq sempat mengambil program pascasarjana di Universitas Islam Internasional Malaysia selama satu tahun. Namun ia kembali ke Tanah Air sebelum magisternya selesai karena alasan biaya.
Setelah beberapa tahun, akhirnya ia mampu melanjutkan pendidikannya di bidang Syari'ah dan meraih gelar Master of Arts (M.A.) pada tahun 2008 di Universitas Malaya dengan tesis berjudul "Pengaruh Pancasila Terhadap Pelaksanaan Syariat Islam di Indonesia”.
Pada tahun 2012, Habib Rizieq kembali ke Malaysia dan melanjutkan program pendidikan doktor dalam program Dakwah dan Manajemen di Fakultas Kepemimpinan dan Pengurusan Universiti Sains Islam Malaysia (USIM).
Saat ini ia sedang menyelesaikan disertasinya yang berjudul ‘Perbedaan Asal dan Cabang Ahlussunah Wal Jama'ah’ di bawah pengawasan Prof. Dr. Kamaluddin Nurdin Marjuni dan Dr. Ahmed Abdul Malek dari Nigeria.
(Qur'anul Hidayat)