Sebagian besar anggota Partai Republik secara pribadi mengakui bahwa Biden akan menjadi presiden berikutnya, tetapi enggan menantang Trump secara terbuka, demikian ujar pakar strategi Partai Republik Rob Stutzman.
“Perhitungan politiknya adalah Anda tidak ingin berseberangan dengan Donald Trump, yang hanya dengan satu cuitan dapat memicu kemarahan sekitar separuh Partai Republik terhadap Anda. Tidak ada yang ingin sakit kepala karena hal-hal ini.”
Persiapan untuk pelantikan presiden 20 Januari nanti sudah dimulai. Tetapi proses transisi formal belum akan dimulai hingga pejabat Administrasi Layanan Umum GSA – yang ditunjuk oleh Trump – mengumumkan hal ini. Sejauh ini pejabat itu belum mengumumkannya. Tanpa kerjasama dari pemerintahan yang akan berakhir, pengalaman politik selama puluhan tahun yang dimiliki mantan Wakil Presiden Joe Biden akan menjadi kuncinya.
Direktur Kajian Kepresidenan di Miller Center, Universitas Virginia, Barbara Perry mengatakan, “Ia (Biden.red) sangat memahami Gedung Putih dan birokrasi eksekutif serta bagaimana cara kerjanya, jadi ia akan membentuk tim transisi yang semuanya sudah berpengalaman.”
Tim Biden pada Selasa merilis nama-nama orang yang akan mengkaji tiap-tiap badan pemerintah guna membantu memastikan peralihan kekuasaan yang mulus.
(Rahman Asmardika)